Di tengah kering

Sayup-sayup angin kemarau

Membawa tetes-tetes air mata

Yang telah panjang menyusuri hingga tiap sudut kota

Mengalihkan cerita sumur-sumur yang  telah surut di desa-desa

Apakah dunia memang telah benar-benar tua?

Kita sering mendengar cerita para ulama

Di masjid-masjid yang kian megah tetapi sepi

Di negeri Syam langit berubah hitam

Asap-asap mengisi langit-langitnya

Meneteskan air mata dari orang-orang di dalamnya

Apakah kemanusiaan telah tiada di tanah turun-temurun yang mereka huni itu?

Suara ledakan saling bertaut dengan tangis anak kecil

Tidak ada mata air

Air mata saja sulit diseka bercampur darah

Keringatnya merah

Air matanya merah

Dan di tiap kelahiran di matanya hanya ada perjuangan